Macam Pembangkit Listrik
Dalam kehidupan sehari2, kita tentu sudah tak asing
lagi dengan yg namanya listrik. yup, memang benar listrik pada masa
kini sudah menjadi bagian keseharian kita. Namun apakah kita tahu
bagaimana proses "pembuatan" listrik?? secara umum, pembangkit listrik
ada 6 macam, yaitu: PLTA (yg paling familiar di telinga), PLTU (juga ga
asing), PLTG (lumayan terkenal), PLTGU (kurang familiar), PLTP (panas
bumi), dan PLTD (diesel). berikut secara rinci pembangkit listrik
tersebut bekerja:
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Air
Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial
untuk Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di
Indonesia. Potensi tenaga air tersebut tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan pemanfaatan air sebagai energi primer, terjadi penghematan
penggunaan bahan bakar minyak. Selain itu, PLTA juga memiliki keuntungan
bagi pengembangan pariwisata, perikanan dan pertanian.Pada dasarnya,
energi listrik yang dihasilkan dari air, sangat tergantung pada volume
aliran dan tingginya air yang dijatuhkan. Sumber air potensial didapat
dari hasil pembelokkan arah arus air sungai di daerah pegunungan tinggi
oleh
sebuah bendungan/waduk yang memotong arah aliran sungai dan mengubah arah arus menuju PLTA. Dari cara membendung air, PLTA terbagi atas 2 jenis, yaitu: PLTA Run-O
ff
River (Memotong Aliran Sungai) dan PLTA Kolam Tando.Ilustrasi siklus
perubahan wujud energi pada PLTA:Kedua PLTA tersebut memiliki kesamaan,
yaitu membendung aliran air sungai dan mengubah arahnya ke PLTA.
Bedanya, pada PLTA Kolam Tando sebelum aliran air sampai ke PLTA, debit
air ditampung dalam suatu kolam yang biasa disebut kolam tando.
Sedangkan pada PLTA Run-Off River tidak. Kolam Tando ini berguna menjadi
sumber cadangan air, ketika debit air sungai menurun akibat musim
kemarau yang panjang.Memang dari segi biaya pembangunan, PLTA Run-Off
River akan menelan biaya yang lebih rendah daripada PLTA Kolam Tando
karena PLTA Kolam Tando memerlukan waduk yang besar dan daerah genangan
yang luas. Tetapi jika terdapat sungai yang mengalir
keluar dari sebuah danau, danau ini dapat dipergunakan sebagai kolam tando alami, seperti pada PLTA Asahan di Danau Toba, Sumatra Utara.Air yang terbendung dalam waduk akan dialirkan melalui saluran/terowongan tertutup/pipa pesat sampai ke turbin, dengan melalui katup pengaman di Intake dan katup pengatur turbin sebelum turbin. Pada saluran pipa pesat terdapat tabung peredam (surge tank), yang berfungsi sebagai pengaman tekanan yang tiba-tiba naik, saat katup pengatur ditutup.Air mengenai sudu-sudu turbin yang merubah energi potensial air menjadi energi gerak/mekanik yang memutar roda turbin, yang pada gilirannya generator akan merubah energi gerak/mekanik tersebut menjadi energi listrik. Katup pengatur turbin akan mengatur banyaknya air yang akan dialirkan ke sudu-sudu turbin sesuai kebutuhan energi listrik yang akan dibangkitkan pada putaran turbin yang tertentu. Putaran turbin yang terlalu cepat dapat menimbulkan kerusakan pada turbin dan generator, dimana hal ini dapat terjadi pada saat beban listrik tiba-tiba lepas/ hilang. Untuk mengatasi putaran yang berlebihan maka katup pengatur turbin harus segera ditutup. Katup pengatur turbin yang tiba-tiba menutup akan mengakibatkan terjadinya goncangan tekanan arus balik air ke pipa pesat, dimana goncangan ini diredam dalam tabung peredam.
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
sebuah bendungan/waduk yang memotong arah aliran sungai dan mengubah arah arus menuju PLTA. Dari cara membendung air, PLTA terbagi atas 2 jenis, yaitu: PLTA Run-O
keluar dari sebuah danau, danau ini dapat dipergunakan sebagai kolam tando alami, seperti pada PLTA Asahan di Danau Toba, Sumatra Utara.Air yang terbendung dalam waduk akan dialirkan melalui saluran/terowongan tertutup/pipa pesat sampai ke turbin, dengan melalui katup pengaman di Intake dan katup pengatur turbin sebelum turbin. Pada saluran pipa pesat terdapat tabung peredam (surge tank), yang berfungsi sebagai pengaman tekanan yang tiba-tiba naik, saat katup pengatur ditutup.Air mengenai sudu-sudu turbin yang merubah energi potensial air menjadi energi gerak/mekanik yang memutar roda turbin, yang pada gilirannya generator akan merubah energi gerak/mekanik tersebut menjadi energi listrik. Katup pengatur turbin akan mengatur banyaknya air yang akan dialirkan ke sudu-sudu turbin sesuai kebutuhan energi listrik yang akan dibangkitkan pada putaran turbin yang tertentu. Putaran turbin yang terlalu cepat dapat menimbulkan kerusakan pada turbin dan generator, dimana hal ini dapat terjadi pada saat beban listrik tiba-tiba lepas/ hilang. Untuk mengatasi putaran yang berlebihan maka katup pengatur turbin harus segera ditutup. Katup pengatur turbin yang tiba-tiba menutup akan mengakibatkan terjadinya goncangan tekanan arus balik air ke pipa pesat, dimana goncangan ini diredam dalam tabung peredam.
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Uap
Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat
Listrik Tenaga Uap (PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian
oleh generator diubah menjadi energi listrik. Energi primer yang
digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar yang dapat berwujud padat, cair
maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar dan minyak merupakan
wujud cairnya. Terkadang dalam satu PLTU dapat digunakan beberapa macam
bahan bakar.PLTU menggunakan siklus uap dan air dalam pembangkitannya.
Mula-mula air dipompakan ke dalam pipa air yang mengelilingi ruang bakar
ketel. Lalu bahan bakar dan udara yang sudah tercampur disemprotkan ke
dalam ruang bakar dan dinyalakan, sehingga terjadi pembakaran yang
mengubah bahan bakar menjadi energi panas/ kalor. Udara untuk pembakaran
yang dihasilkan kipas tekan/force draf fan akan dipanasi dahulu oleh
pemanas udara/heater. Setelah itu, energi panas akan dialirkan ke dalam
air di pipa melalui proses radiasi, konduksi dan konveksi, sehingga air
berubah menjadi uap bertekanan tinggi. Drum ketel akan berisi air di
bagian bawah dan uap di bagian atasnya. Gas sisa setelah dialirkan ke
air masih memiliki cukup banyak energi panas, tidak dibuang begitu saja
melalui cerobong, tetapi akan digunakan kembali untuk memanasi Pemanas
Lanjut ( Super Heater), Pemanas Ulang (Reheater), Economizer dan Pemanas
Udara.Dari drum ketel, uap akan dialirkan menuju turbin uap. Pada PLTU
besar (di atas 150 MW), turbin yang digunakan ada 3 jenis yaitu turbin
tekanan tinggi, menengah dan rendah. Sebelum ke turbin uap tekanan
tinggi, uap dari ketel akan dialirkan menuju Pemanas Lanjut, hingga uap
akan mengalami kenaikan suhu dan menjadi
kering.
Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang yang akan menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti di Pemanas Lanjut. Selanjutnya uap baru akan dialirkan ke dalam turbin tekanan menengah dan langsung dialirkan kembali ke turbin tekanan rendah. Energi gerak yang dihasilkan turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah inilah yang akan diubah wujudnya dalam generator menjadi energi listrik.Dari turbin tekanan rendah uap dialirkan ke kondensor untuk diembunkan menjadi air kembali. Pada kondensor diperlukan air pendingin dalam jumlah besar. Inilah yang menyebabkan banyak PLTU dibangun di daerah pantai atau sungai. Jika jumlah air pendingin tidak mencukupi, maka dapat digunakan cooling tower yang mempunyai siklus tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki air/deareator untuk mendapat tambahan air akibat kebocoran dan juga diolah agar memenuhi mutu air ketel berkandungan NaCl, Cl,O2 dan derajat keasaman (pH). Setelah itu, air akan melalui Economizer untuk kembali dipanaskan dari energi gas sisa dan dipompakan kembali ke dalam ketel.
Setelah keluar dari turbin tekanan tinggi, uap akan masuk ke dalam Pemanas Ulang yang akan menaikkan suhu uap sekali lagi dengan proses yang sama seperti di Pemanas Lanjut. Selanjutnya uap baru akan dialirkan ke dalam turbin tekanan menengah dan langsung dialirkan kembali ke turbin tekanan rendah. Energi gerak yang dihasilkan turbin tekanan tinggi, menengah dan rendah inilah yang akan diubah wujudnya dalam generator menjadi energi listrik.Dari turbin tekanan rendah uap dialirkan ke kondensor untuk diembunkan menjadi air kembali. Pada kondensor diperlukan air pendingin dalam jumlah besar. Inilah yang menyebabkan banyak PLTU dibangun di daerah pantai atau sungai. Jika jumlah air pendingin tidak mencukupi, maka dapat digunakan cooling tower yang mempunyai siklus tertutup. Air dari kondensor dipompa ke tangki air/deareator untuk mendapat tambahan air akibat kebocoran dan juga diolah agar memenuhi mutu air ketel berkandungan NaCl, Cl,O2 dan derajat keasaman (pH). Setelah itu, air akan melalui Economizer untuk kembali dipanaskan dari energi gas sisa dan dipompakan kembali ke dalam ketel.
PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)Gas
Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas
(PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan
mengubahnya menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar
PLTG bisa berwujud cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan
bakar menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.Prinsip
kerja PLTG adalah sebagai berikut, mulamula udara dimasukkan dalam
kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar partikel debu
tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara
dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar
untuk
dibakar bersama bahan bakar. Di sini, penggunaan bahan bakar menentukan
apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak. Jika menggunakan
BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika
menggunakan BBM, harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner
baru dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini
akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi
(enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas
diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk
menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut
dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin
bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin
dengan udara pendingin dari lubang pada turbin. Untuk mencegah korosi
turbin akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan
tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium dan Sodium yang
melampaui 1 part per mill (ppm).
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)
Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi antara PLTG dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai pemanas uap di
ketel
penghasil uap bertekanan tinggi. Ketel uap PLTU yang memanfaatkan gas
buang PLTG dikenal dengan sebutan Heat Recovery Steam Generator (HRSG).
Umumnya 1 blok PLTGU terdiri dari 3 unit PLTG, 3 unit HRSG dan 1 unit
PLTU. Daya listrik yang dihasilkan unit PLTU sebesar 50% dari daya unit
PLTG, karena daya turbin uap unit PLTU tergantung dari banyaknya gas
buang unit PLTG. Dalam pengoperasian PLTGU, daya PLTG yang diatur dan
daya PLTU akan mengikuti saja. PLTGU merupakan pembangkit yang paling
efisien dalam penggunaan bahan bakarnya.Secara umum HRSG tersebut adalah
pengganti boiler pada PLTU, yang bekerja untuk menghasilkan uap.
Setelah uap dalam ketel cukup banyak, uap tersebut akan dialirkan ke
turbin uap dan memutar generator untuk menghasilkan daya listrik. Dan
efisiensi PLTGU lebih baik dari pusat listrik termal lainnya mengingat
listrik yang dihasilkan merupakan penjumlahan yang dihasilkan PLTG
ditambah PLTU tanpa bahan bakar.
PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi)
PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)
Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi antara PLTG dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai pemanas uap di
PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi)
Panas
Bumi Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat
Listrik Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja
dengan PLTU. Hanya saja uap yang digunakan adalah uap panas bumi yang
berasal langsung dari perut bumi. Karena itu, PLTP biasanya dibangun di
daerah pegunungan dekat gunung berapi. Biaya operasional PLTP juga lebih
murah daripada PLTU, karena tidak perlu membeli bahan bakar, namun
memerlukan biaya investasi yang besar terutama untuk biaya eksplorasi
dan pengeboran perut bumi.Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTP
:Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi.
Tepatnya di atas lapisan batuan yang keras di atas magma dan
mendapat
air dari lapisan humus di bawah hutan penahan air hujan. Pengeboran
dilakukan di atas permukaan bumi menuju kantong uap tersebut, hingga uap
dalam kantong akan menyembur keluar. Semburan uap dialirkan ke turbin
uap penggerak generator. Setelah menggerakkan turbin, uap akan
diembunkan dalam kondensor menjadi air dan disuntikkan kembali ke dalam
perut bumi menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam kantong uap
ini terbatas, karenanya daya PLTP yang sudah maupun yang akan dibangun
harus disesuaikan dengan perkiraan jumlah kandungan tersebut. Melihat
siklus dari PLTP ini maka PLTP termasuk pada pusat pembangkit yang
menggunakan energi terbarukan.
PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol
dirubah
menjadi energi putar. Energi putar ini digunakan untuk memutar
generator yang merubahnya menjadi energi listrik. Untuk meningkatkan
efisiensi udara yang dicampur dengan bahan bakar dinaikkan tekanan dan
temperaturnya dahulu pada turbo charger. turbo charger ini digerakkan
oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar. Mesin diesel terdiri
dari 2 macam mesin, yaitu mesin diesel 2 langkah dan 4 langkah.
Perbedaannya terletak pada langkah penghasil tenaga dalam putaran
toraknya. Pada mesin 2 langkah, tenaga akan dihasilkan pada tiap 2
langkah atau 1 kali putaran. Sedang pada mesin 4 langkah, tenaga akan
dihasilkan pada tiap 4 langkah atau 2 putaran. Seharusnya mesin 2
langkah dapat menghasilkan daya 2 kali lebih besar dari mesin 4 langkah,
namun karena proses pembilasan ruang bakar silindernya tidak sesempurna
mesin 4 langkah, tenaga yang dihasilkan hanya sampai 1,8 kalinya saja.
Ilustrasi siklus perubahan energi pada PLTD :Selain kedua jenis mesin di
atas, mesin diesel yang digunakan di PLTD ada yang berputaran tinggi
(high speed) dengan bentuk yang lebih kompak atau berputaran rendah (low
speed) dengan bentuk yang lebih besar.
PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG).Mesin diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol
No comments:
Post a Comment